EMISI HASIL PEMBAKARAN PADA KENDARAAN BERMOTOR
Demikian penjelasan yang
dapat saya sampaikan tentang hal-hal yang mempengaruhi emisi pada kendaraan,
semoga dapat bermanfaat.
Advertisement
Pada postingan kali ini saya
mencoba berbagi pengetahuan kepada para pembaca tentang hal-hal yang
mempengaruhi terhadap emisi pada kendaraan bermotor baik untuk kendaraan kecil
maupun kendaraan besar.
JENIS
BAHAN BAKAR
Bahan bakar yang digunakan pada
kendaraan bermotor dan didapatkan dari Pom bensin (SPBU) dan eceran melalui truk
tangki terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Bensin
2. Solar
3. Gas
A. BENSIN
Bahan bakar bensin dibagi menjadi
beberap jenis dengan perbedaan nilai octan (RON=Research Octane Number) dan kandungan
timah hitam. Bahan timah hitam (Pb) pada bensin berfungsi menaikkan nilai octan
dengan senyawa organik TEL(Tetra ethyl lead) yang tentunya menghasilkan partikel
debu timah hitam.
1.
Bensin premium
Bahan bakar ini yang banyak dikomsumsi kendaraan
dengan menggunakan mesin/motor bensin 4 langkah , 2 langkah dan rotari dengan
nilai oktan min.88. Bahan bakar ini
dijumpai disemua pom bensin (SPBU) diseluruh Indonesia.
2.
Bensin Fertamax
Bahan
bakar ini dikomsumsi kendaraan dengan mesin/motor bensin 4 langkah dan rotari
yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar dengan nilai octan min.92, hal ini
disebabkan tuntutan teknologi mekanisme engine dan sistem pendukung lainnya,
sehingga engine dapat beroperasi dengan baik menghasilkan tenaga sesuai
spesifikasi engine tersebut.
3.
Bensin Fertamax Plus
Bensin
super tanpa timbal (TT) mempunyai nilai octan min.94 bahan bakar ini dikomsumsi
kendaraan dengan menggunakan mesin/motor bensin yang menggunakan sistem engine
management yang mengintegrasikan kerja sistem pendukung dan menggunakan
katalisator yang menekan emisi gas buang sekecil mungkin.
Katalisator-menuntut
pengguanaan
Bahan bakar yang bebas
timbal agar kinerja alat tersebut tidak terganggu mengkatalisasi emisi gas
buang tersebut. Pengganti timah hitam untuk menaikkan nilai octan digunakan
bahan lain yang bukan logam seperti MTBE ( Methyl tertiary buthyl ether) juga
sebagai bahan Additive anti knocking.
B. SOLAR
Bahan bakar solar yang digunakan
pada kendaraan dengan mesin/motor diesel baik 2 langkah dan 4 langkah membutuhkan
nilai cetana yang tinggi, nilai cetana yang dipersyaratkan untuk motor-motor
diesel min.45 Gas. Untuk motor diesel dengan high performance atau dengan
diesel engine management menuntut nilai cetane mencapai 50.
C. GAS
Bahan bakar gas yang tersedia
dibeberapa pom bensin dikota-kota besar yang dapat dikomsumsi motor/mesin bensin
dan diesel (Masih uji coba) terdiri dari :
1. CNG
Bahan bakar gas CNG
(Compressed Natural Gas) yang dikomsumsi kendaraan dengan menggunakan engine/mesin
bensin 4 langkah dan diesel yang sedang diuji coba, gas ini disuplai ke tangki-tangki
gas pada kendaraan dengan menggunakan tekanan yang tinggi . Pada umumnya kendaraan
yang menggunakan gas juga memiliki sistem bahan bakar lainnya (Dual sistem). Untuk
itu perangkat sistem bahan bakar gas menjadi sistem tambahan pada saat ini di
Indonesia dan pada umumnya pengguna gas adalah taxi. Bis.
2. LPG
Bahan
bakar gas LPG (Liquified Petroleum Gas), gas ini pada umumnya mempunyai bahan
dasar butane dan propane dan dikomsumsi kendaraan dengan mesin/engine bensin
dengan instalasi sistem bahan bakar gas disamping sistem bahan bakar bensin,
nilai octan bisa mencapai 100, saat ini masih digunakan terbatas pada
taxi-taxi, sedangkan dinegara lain seperti Australia sudah memasyarakat
penggunaanya.
PEMBAKARAN DALAM
MESIN
1. PROSES
PEMBAKARAN
Tenaga
yang dihasilkan kenderaan bermotor dihasilkan dari perubahan energi bahan bakar
menjadi tenaga gerak, perubahan energi bersersumber dari hasil pembakaran bahan
bakar. Proses pembakaran pada laboratorium antara bahan bakar bensin dengan pernyawaan
ogsigen yang terdapat diudara ~21 % dengan perbandingan 1 : 14.7
(stoichiometric) akan terjadi pembakaran yang sempurna menghasilkan CO2
(Carbon dioksid) dan H2O (Uap air).
REAKSI PEMBAKARAN
•
Reaksi kimia pembakaran
sempurna :
2 C8H18 + 25 O2 à 16 CO2 + 18 H2O
Reaksi kimia
pembakaran tidak sempurna di ruang bakar engine.
C8H18 +02 + N2 à CO + CO2 + HC + Nox + SO2 + Pb + O2 + Partikel lainnya
ASPEK PENDUKUNG PROSES PEMBAKARAN
-
Ratio
perbandingan antara volume bahan bakar dan debit udara
-
Kwalitas
bahan bakar dan Kwalitas udara
-
Pengatomisasian
bahan bakar (Carburation)
-
Homogenisasi
campuran bahan bakar dan udara
-
Hambatan
proses pembakaran (Tidak tepatnya waktu penyulutan (ignited)
-
Mekanisme
engine/mesin
-
Teknologi sistem bahan bakar dan pengapian
Proses pembakaran
motor bensin-1
• Proses pembakaran pada motor bensin terjadi
setelah bahan bakar dan udara yang bercampur oleh sistem aliran udara akibat
langkah hisap (pengisian) pada sistem bahan bakar menggunakan karburator,
sedangkan pada sistem injeksi bensin menyuplai dengan informasi yang diterima
sebelumnya dari beberapa sensor sehingga jumlah bahan bakar yang diperlukan
lebih proporsional
• Bahan bakar dan udara yang tercampur secara
homogen akibat turbolensi dan gesekan udara pada ruang silinder saat langkah
kompresi dan berubah ujud menjadi gas yang siap untuk dibakar.
Proses pembakaran
motor bensin -2
• Pembakaran terjadi karena penyulutan (spark)
oleh busi dari kerja sistem pengapian dan diatur sedemikian rupa waktu
penyalaannya.dan pembakaran ini menghasilkan explorasi yang besar menekan
piston kebawah .
•
Gaya tersebut akan tersimpan pada roda gaya
untuk melakukan langkah berikutnya dan tenaga yang dihasilkan untuk memikul beban kendaraan
Proses pembakaran
motor diesel
• Proses pembaran motor diesel terjadi setelah udara
yang terhisap kedalam silinder pada saat langkah hisap (pengisian ) menjadi panas
akibat langkah kompresi, beberapa derajat engkol piston akan mencapai titik mati
atas injektor oleh sistem bahan bakar diesel menginjeksikan bahan bakar keruang
bakar (combustion chamber ) atau ruang muka, dengan cepat bahan bakar solar
yang diinjeksi dengan pengatomisasian yang tinggi menyerap panas dan terbakar dengan
sendirinya
• Pembakaran ini menimbulakan explorasi yang besar
dan menghasilkan tenaga yang digunakan untuk melanjutkan langkah berikutnya dari
siklus kerja engine dan tanaga untuk menggerakkan serta memikul beban/muatan kendaraan
PRILAKU PENGEMUDI
MENEKAN EMISI
•
Masih bayak diatara pengemudi baik kendaraan
pribadi maupun umum(penumpang) melakukan kesalahan-kesalahan pada saat
mengendarai kendaraan dijalan raya,
POSISI START
Penyeleksian/pemilihan posisi gigi transmisi (Versnelling) pada saat
awal menjalankan Kendaraan, seharusnya kita menggunakan posisi gigi yang
terendah (Posisi 1) untuk mendapatkan moment yang besar dengan tenaga hasil
pembakaran normal tampa harus akselerasi extra dan hambatan pembakaran pada
ruang bakar berkurang dan tentunya tidak terdengar suara nglitik, hasil
pembakaran juga lebih sempurna dengan emisi rendah.
POSISI MENDAHULUI
• Pada saat akan mendahului atau memacu
kendaraan dari kecepatan rendah pada posisi gigi yang tinggi, juga akan
menimbulkan masalah yang sama seperti di atas.
AKSELERASI PINDAH
GIGI
• Melakukan akselerasi pada saat akan memindah
atau menurunkan posisi gigi transmisi, hal ini sebenarnya hanya diperlukan
untuk kendaraan kecil sepeda motor dengan transmisi sliding gear agar tercapai
putaran yang sama diantara gigi dan mudah memindahkan posisi gigi tersebut,
sedangkan pada kendaraan roda empat umumnya sudah menggunakan sincromesh.
TEKNOLOGI UNTUK
MENGURANGI EMISI
Teknologi yang dikembangkan
industri automotive dapat dengan melakukan perbaikan terhadap hal-hal yang mempengaruhi proses pembakaran sepertI.
1. Perbaikan
mekanisme engine dengan multi valve dan variable valve timing.
2. Perbaikan
pada perbandingan kompresi sehingga menghasilkan tekanan kompresi yang tinggi.
3. Membuat
pengapian dengan control elektronik.
4. Membuat
emisi kontrol pada sistem bahan bakar karburator.
5. Mengintegrasikan
kerja sistem pendukung engine menjadi engine management system.
ENGINE MANAGEMENT
SYSTEM
Engine management sistem dengan
close loop system telah menyempurnakan kerja dari beberapa sistem pendukung mekanisme
engine guna mengoptimalkan tenaga engine/mesin dan sekaligus peningkatan efisiensi
pemakaian bahan bakar serta menekan emisi gas buang sekecil mungkin ditambah lagi
dengan penggunaan katalisator yang terpasang pada knalpot (muffler) untuk membakar
ulang atau melakukan penetrasi secara kimia terhadap emisi gan buang yang beracun
seperti CO, HC.
TWO WAY CATALYTIC
CONVERTER
Two way catalytic converter,
proses kimia penetrasi menggunakan bahan dasar platinum dan palladium sebagai
katalis yang mampu merubah 2 unsur gas buang yang beracun yaitu HC
(Hydrocarbon) dan CO (Cabon monoxide) menjadi H2O (Water) dan CO2 (Carbon
dioxide), penggunanaan kalisator ini masih harus dilengkapi dengan EGR (Exhaust
gas recirculating) untuk mencegah terjadinya NOX (Nitrogen ocxide) akibat
temperatur yang tinggi.
THREE WAY CATALYTIC
CONVERTER
Three way catalytic
converter, proses penetrasi ditambahkan dengan inti ceramic dan lapisan rhodium
sebagai katalis yang mencegah terjadinya oksidasi nitrogen menjadi nitrogen
oksida (NOX). Dengan demikian katalisator ini mampu melakukan penetrasi
terhadap ketiga gas beracun dari knalpot.
UPAYA UNTUK
MENGURANGI EMISI-1
1. Melakukan perawatan terhadap kendaraan secara
rutin dan konsisten terhadap masyarakat yang memiliki kendaraan khususnya.
2.
Melakukan cara pengemudian dengan prilaku
yang benar
3.
Mengingatkan pengemudi yang melakukan cara
pengemudian yang salah
4.
Tidak melakukan modifikasi kendaraan dengan
cara yang tidak menurut aturan
UPAYA UNTUK
MENGURANGI EMISI-2
1.
Tidak menghidupkan mobil pada ruang yang
tertutup terlalu lama
2. Ikut melaksanakan program penghijauan baik
dari sekala kecil dirumah hingga sekala besar untuk
meningkatkan jumlah atau kandungan ogsigen diudara
Dan langkah lainnya yang
tentunya masih banyak yang dapat kita lakukan
KEUNTUNGAN/BENEFIT
EMISI RENDAH-1
Satu hal yang menarik
tentunya adalah keuntungan yang kita dapatkan dari perlakuan terhadap kendaraan
baik dari perawatan yang rutin dan cara mengemudi yang baik.
-
Kendaraan
akan terhindar dari kerusakan yang akan menelan biaya besar
-
Umur
kendaraan lebih panjang
-
Biaya
operasional lebih kecil dengan memperpanjang umur pemakaian part
-
Terhindar
dari ancaman gas buang
KEUNTUNGAN/BENEFIT
EMISI RENDAH-2
-
Berbuat
amal bagi kelangsungan hidup manusia
-
Bahan
bakar irit dengan jangkauan per kilometernya lebih jauh.
• Keunutungan diatas bila kita hitung jumlah
keseluruhan penghematannya cukup besaroleh sebab mengapa tidak kita lakukan
sekarang dan kita ikut andil mempercepat terselesaikannya krisis ekonomi yang
berkepanjangan saat ini.
No comments:
Post a Comment