Total Pageviews

Monday 8 February 2016


OK langsung saja,ada beberapa komponen PGM-FI yang kudu di ketahui oleh pemakai sepeda motor honda agar kerusakan sistem injeksi bisa terdeteksi secara dini sekaligus mengenal lebih dalam tentang tehnologi PGM-FI,karena pada th 2013 ini semua pabrikan sepeda motor di indonesia bakal seluruhnya menerapkan sistem injeksi di produknya karena untuk menekan emisi gas buang sesuai standar euro 3.Inilah komponen-komponen PGM-FI...
       1. MIL (Malfunction Indicator Lamp)
   









MIL adalah lampu indikator yang berada di spedometer (biasanya berwarna kuning)berfungsi sebagai penanda pada pemakai sepeda motor honda tentang kerusakan pada sistem injeksi. Bila dalam sistem injeksi salah satu sensor tidak berfungsi/rusak, maka lampu MIL ini akan memeberikan kedipan.Dan bila tidak berkedip,sistem injeksi dinyatakan oke..tapi tak semua komponen injeksi yang rusak MIL harus berkedip,kerusakan pada fuel pump semacam tekanan bahan bakar yang melemah tak terdeteksi oleh MIL. Dan tidak juga bisa di bilang TAK BERKEDIP ITU OKE,kalo dalam ECM masih menyimpan kode kerusakan di masa lalu,untuk mengetahui secara pasti kita mesti mengunakan sebuah tool yaitu SCS conector atau biasa mekanik bilang jumper line.
      2. FUEL PUMP/POMPA BAHAN BAKAR










Fuel pump berfungsi untuk mempompa bahan bakar menuju injektor melalui hose (selang) Karena bahan bakar dipompa, tentunya mempunyai tekanan donk ? Tekanan bahan bakar ini juga sangat berpengaruh terhadap kinerja mesin. Di sistem PGM FI ini, tekanan bahan bakar harus 294 kPa/12 V = 43 psi = 2,94 bar pada idle langsam. Tekanan yang berlebih akan berakibat kerusakan pada komponen lain,dan bila tekanan bahan bakar kurang dari standar akan berakibat unjuk kerja mesin memble bahkan bisa berakibat mesin mogok. Fuel pump barada didalam tangki bahan bakar.
3. ECM (ENGINE CONTROL MODULE)









ECM inilah yang bisa di bilang prosesor semua program PGM FI,berfungsi sebagai pengatur waktu pengapian,pengatur waktu injektor menyemprotkan bakar,mengatur campuran bahan bakar+udara yang ideal sesuai temperatur mesin bahkan sampai hasil sisa pembakaran komponen ini selalu mendapat laporan dari sensor-sensor lain untuk memberikan yang terbaik kepada si engine. Wah, pusing juga nih kerjanya ECM..... Kerusakan pada ECM berakibat mesin tidak dapat dinyalakan/mogok.
4. SENSOR CKP (Cranksaft Position)










Sensor CKP berfungsi untuk mendeteksi keberadaan poros engkol,dimana sensor ini akan selalu mengirimkan sinyal kepada ECM,kemudian ECM menentukan kapan waktu pengapian dan kapan waktu bahan bakar di injeksikan melalui injektor. Kerusakan pada sensor ini akan membuat ECM buta membaca sinyal dari CKP,dan ECM tidak mau berfungsi,akibatnya si engine akan mati.
5.INJEKTOR








Injektor berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar kedalam ruang bakar,dengan merubah partikel-partikel bahan bakar menjadi kabut. Bahkan disinyalir injektor pada sistem PGM FI ini bisa menciptakan partikel bahan bakar terhalus di dunia. Karena mempunyai lobang berdiameter 0,152 mm ( pada supra x 125 )Apa gak takut mampet dengan lobang sekecil itu? Pabrikan telah memikirkan hal itu dengan membuat filter bahan bakar yang mampu menyaring partikel sekecil itu. Dan tak usah ragu lagi,injektor ini di garansi 5 th kok.
6. TRHOTLE BODY










Didalam TRHOTLE BODY ini terdapat 3 sensor yaitu :
1. Sensor MAP (Manifoltd Absolute Pressure) yang berfungsi sebagai pedeteksi tekanan udara yang masuk melalui intake manifold,kerusakan pada sensor ini mesin masih bisa bekerja secara normal.
2. Sensor IAT (Intake Air Temperatur) yang berfungsi sebagai pendeteksi suhu udara yang masuk melalui intake manifold,kerusaka pada sensor ini mesin masih bisa bekerja secara normal.
3. Sensor TP (Trhotle Position) sensor ini berfungsi sebagai pendeteksi sudut pembukaan trhotle saat handgrip kita pelintir,kemudian mengirimkan sinyal kepada ECM,seberapa banyak bensin yang perlu di injeksikan. Kerusakan pada sensor ini mesin masih bisa menyala,tetapi tidak bisa stabil,dan akselarasi berkurang.
7. SENSOR O2










Yang berfungsi sebagai pendeteksi kadar O2 di gas buang sisa pembakaran,sensor ini akan selalu mengoreksi dan melaporkan kepada ECM,untuk selalu membuat komposisi bahan bakar dan udara selalu ideal dalam setiap proses pembakaran.
8. Sensor EOT (Engine Oil Temperatur) dan sensor ECT (Engine coolant Temperatur)










Keduanya mempunyai fungsi yang sama yaitu pendeteksi suhu mesin,hanya saja sensor ECT terpasang si mesin berpendingin radiator dan EOT pada mesin berpendingin udara,seperti supra x 125 pgm fi helm in.
9. Sensor BANK ENGALE




adalah sensor untuk kemiringan 60 derajat mesin akan mati bila sepeda motor terjatuh,biasanya terpasang pada motor tipe sport.
10. Sensor IACV (Idle Air Control Valve)


berfungsi seperti choke otomatis,memudahkan penyalaan mesin pertama.

Monday 28 December 2015

Warna Asap Knalpot Menentukan Kondisi Mesin Kendaraan


Jika melihat asap buang knalpot dengan warna berbeda, kita seharusnya memperhatikan hal tersebut untuk mencegah hal-hal buruk yang akan terjadi pada kendaraan. Untuk itu ada beberapa warna asap knalpot yang bisa kita jadikan acuan mengetahui kondisi mesin kendaraan.  Yuk kita lihat!
2013-23okt-tips_warna-asap-knalpot_1
1. Hitam : Asap knalpot mobil berwarna Hitam kebanyakan disebabkan oleh pembakaran bahan bakar yang kurang sempurna sehingga ada sisa pembakaran yang keluar bersama udara. Juga bisa diartikan mesin membakar bahan bakar terlalu banyak (boros). Hal pertama yang harus Anda periksa adalah filter udara dan komponen lainnya seperti sensor, injeksi bahan bakar dan fuel pressure regulator. Beberapa penyebab keluarnya Asap hitam antara lain :
  1. Kebocoran kompresi mobil (cek kompresi)
  2. Nyala api busi yang kecil (periksa/ ganti busi)
  3. karburator bermasalah
  4. Filter udara kotor (bersihkan/ ganti)
Asap mobil berwarna hitam ini selain mengurangi performa tenaga mesin (tarikan/ akselerasi/ kecepatan) juga sangat berpengaruh terhadap konsumsi BBM mobil bahkan bisa lebih boros 2 kali lipat dibandingkan kondisi normal, jika ingin hemat BBM segera perbaiki.
2013-23okt-tips_warna-asap-knalpot_2
2. Putih tipis : Munculnya asap putih akibat adanya hasil penumpukan kondensasi di dalam sistem pembuangan, terutama bila udara dingin. Asap ini bersifat sementara dan hilang dengan sendirinya. tidak perlu khawatir.
3. Putih tebal : Muncul akibat adanya air coolant yang masuk ke ruang bakar. Ini bisa jadi hasil kerusakan serius pada packing head, silinder head, atau blok mesin yang retak dan semuanya butuh perbaikan yang cukup mahal. Jika mobil Anda memakai antifreeze (mobil-mobil eropa untuk musim dingin) dampaknya bisa lebih serius karena antifreeze yang masuk pada ruang bakar dapat merusak ruang bakar jika mobil dihidupkan.
Jangan pernah mengabaikan masalah asap berwarna ini. Kebocoran kecil dalam coolant dapat menyebabkan overheating dan resiko kerusakan mesin.
4. Kebiruan : Jika kendaraan mengeluarkan asap berwarna biru, itu menandakan bahwa mesin mobil membakar oli mesin. Penyebabnya adalah katup sil atau ring piston yang telah aus dan oli pun menjadi bocor.Jika melihat asap seperti ini, periksa oli mobil secara teratur dan perhatikan pemakaiannya.
Kerusakan yang nantinya ditimbulkan bakal membutuhkan biaya banyak dan harus segera ditangani. Oli yang masuk pada silinder juga bisa membasahi busi sehingga nyala api menjadi terganggu, oli ini juga bisa menjadi kerak pada ruang bakar dan lama kelamaan bisa merusak mesin. segera perbaiki.
Jika mobil sudah berumur namun minim kebocoran, mobil tersebut dapat dirawat dengan mengganti oli secara teratur. Penyebab lainnya, jika mobil dilengkapi turbo, asap ini menjadi tanda bahwa blower dari turbo mobil harus diganti.

Wednesday 23 December 2015

Emisi Hasil Pembakaran

EMISI HASIL PEMBAKARAN PADA KENDARAAN BERMOTOR
Advertisement
Pada postingan kali ini saya mencoba berbagi pengetahuan kepada para pembaca tentang hal-hal yang mempengaruhi terhadap emisi pada kendaraan bermotor baik untuk kendaraan kecil maupun kendaraan besar.

JENIS BAHAN BAKAR

Bahan bakar yang digunakan pada kendaraan bermotor dan didapatkan dari Pom bensin (SPBU) dan eceran melalui truk tangki terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1.    Bensin
2.    Solar
3.    Gas

A.   BENSIN

Bahan bakar bensin dibagi menjadi beberap jenis dengan perbedaan nilai octan (RON=Research Octane Number) dan kandungan timah hitam. Bahan timah hitam (Pb) pada bensin berfungsi menaikkan nilai octan dengan senyawa organik TEL(Tetra ethyl lead) yang tentunya menghasilkan partikel debu timah hitam.

    1.    Bensin premium

Bahan bakar ini yang banyak dikomsumsi kendaraan dengan menggunakan mesin/motor bensin 4 langkah , 2 langkah dan rotari dengan nilai oktan  min.88. Bahan bakar ini dijumpai disemua pom bensin (SPBU) diseluruh Indonesia.
     2.    Bensin Fertamax

Bahan bakar ini dikomsumsi kendaraan dengan mesin/motor bensin 4 langkah dan rotari yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar dengan nilai octan min.92, hal ini disebabkan tuntutan teknologi mekanisme engine dan sistem pendukung lainnya, sehingga engine dapat beroperasi dengan baik menghasilkan tenaga sesuai spesifikasi engine tersebut.
     3.    Bensin Fertamax Plus

Bensin super tanpa timbal (TT) mempunyai nilai octan min.94 bahan bakar ini dikomsumsi kendaraan dengan menggunakan mesin/motor bensin yang menggunakan sistem engine management yang mengintegrasikan kerja sistem pendukung dan menggunakan katalisator yang menekan emisi gas buang sekecil mungkin.

Katalisator-menuntut pengguanaan 

Bahan bakar yang bebas timbal agar kinerja alat tersebut tidak terganggu mengkatalisasi emisi gas buang tersebut. Pengganti timah hitam untuk menaikkan nilai octan digunakan bahan lain yang bukan logam seperti MTBE ( Methyl tertiary buthyl ether) juga sebagai bahan Additive anti knocking.

B.   SOLAR
Bahan bakar solar yang digunakan pada kendaraan dengan mesin/motor diesel baik 2 langkah dan 4 langkah membutuhkan nilai cetana yang tinggi, nilai cetana yang dipersyaratkan untuk motor-motor diesel min.45 Gas. Untuk motor diesel dengan high performance atau dengan diesel engine management menuntut nilai cetane mencapai 50.

C.   GAS
Bahan bakar gas yang tersedia dibeberapa pom bensin dikota-kota besar yang dapat dikomsumsi motor/mesin bensin dan diesel (Masih uji coba) terdiri dari :

1. CNG

Bahan bakar gas CNG (Compressed Natural Gas) yang dikomsumsi kendaraan dengan menggunakan engine/mesin bensin 4 langkah dan diesel yang sedang diuji coba, gas ini disuplai ke tangki-tangki gas pada kendaraan dengan menggunakan tekanan yang tinggi . Pada umumnya kendaraan yang menggunakan gas juga memiliki sistem bahan bakar lainnya (Dual sistem). Untuk itu perangkat sistem bahan bakar gas menjadi sistem tambahan pada saat ini di Indonesia dan pada umumnya pengguna gas adalah taxi. Bis.

2.   LPG

Bahan bakar gas LPG (Liquified Petroleum Gas), gas ini pada umumnya mempunyai bahan dasar butane dan propane dan dikomsumsi kendaraan dengan mesin/engine bensin dengan instalasi sistem bahan bakar gas disamping sistem bahan bakar bensin, nilai octan bisa mencapai 100, saat ini masih digunakan terbatas pada taxi-taxi, sedangkan dinegara lain seperti Australia sudah memasyarakat penggunaanya.

PEMBAKARAN DALAM MESIN

1.      PROSES PEMBAKARAN

Tenaga yang dihasilkan kenderaan bermotor dihasilkan dari perubahan energi bahan bakar menjadi tenaga gerak, perubahan energi bersersumber dari hasil pembakaran bahan bakar. Proses pembakaran pada laboratorium antara bahan bakar bensin dengan pernyawaan ogsigen yang terdapat diudara ~21 % dengan perbandingan  1 : 14.7  (stoichiometric) akan terjadi pembakaran yang sempurna menghasilkan CO2 (Carbon dioksid) dan H2O (Uap air).

 REAKSI PEMBAKARAN

         Reaksi kimia pembakaran sempurna :
2 C8H18 + 25 O2 à 16 CO2 + 18 H2O
Reaksi kimia pembakaran tidak sempurna di ruang bakar engine.

C8H18 +02 + N2 à CO + CO2 + HC + Nox + SO2 + Pb + O2 + Partikel lainnya

ASPEK PENDUKUNG  PROSES PEMBAKARAN

-          Ratio perbandingan antara volume bahan bakar dan debit udara
-          Kwalitas bahan bakar dan Kwalitas udara
-          Pengatomisasian bahan bakar (Carburation)
-          Homogenisasi campuran bahan bakar dan udara
-          Hambatan proses pembakaran (Tidak tepatnya waktu penyulutan (ignited)
-          Mekanisme engine/mesin
-          Teknologi sistem bahan bakar dan pengapian

Proses pembakaran motor bensin-1

       Proses pembakaran pada motor bensin terjadi setelah bahan bakar dan udara yang bercampur oleh sistem aliran udara akibat langkah hisap (pengisian) pada sistem bahan bakar menggunakan karburator, sedangkan pada sistem injeksi bensin menyuplai dengan informasi yang diterima sebelumnya dari beberapa sensor sehingga jumlah bahan bakar yang diperlukan lebih proporsional
   Bahan bakar dan udara yang tercampur secara homogen akibat turbolensi dan gesekan udara pada ruang silinder saat langkah kompresi dan berubah ujud menjadi gas yang siap untuk dibakar.

Proses pembakaran motor bensin -2

       Pembakaran terjadi karena penyulutan (spark) oleh busi dari kerja sistem pengapian dan diatur sedemikian rupa waktu penyalaannya.dan pembakaran ini menghasilkan explorasi yang besar menekan piston kebawah .
         Gaya tersebut akan tersimpan pada roda gaya untuk melakukan langkah berikutnya dan tenaga yang  dihasilkan untuk memikul beban kendaraan

Proses pembakaran motor diesel

     Proses pembaran motor diesel terjadi setelah udara yang terhisap kedalam silinder pada saat langkah hisap (pengisian ) menjadi panas akibat langkah kompresi, beberapa derajat engkol piston akan mencapai titik mati atas injektor oleh sistem bahan bakar diesel menginjeksikan bahan bakar keruang bakar (combustion chamber ) atau ruang muka, dengan cepat bahan bakar solar yang diinjeksi dengan pengatomisasian yang tinggi menyerap panas dan terbakar dengan sendirinya
        Pembakaran ini menimbulakan explorasi yang besar dan menghasilkan tenaga yang digunakan untuk melanjutkan langkah berikutnya dari siklus kerja engine dan tanaga untuk menggerakkan serta memikul beban/muatan kendaraan
 PRILAKU PENGEMUDI MENEKAN EMISI

         Masih bayak diatara pengemudi baik kendaraan pribadi maupun umum(penumpang) melakukan kesalahan-kesalahan pada saat mengendarai kendaraan dijalan raya,

POSISI START

Penyeleksian/pemilihan  posisi gigi transmisi (Versnelling) pada saat awal menjalankan Kendaraan, seharusnya kita menggunakan posisi gigi yang terendah (Posisi 1) untuk mendapatkan moment yang besar dengan tenaga hasil pembakaran normal tampa harus akselerasi extra dan hambatan pembakaran pada ruang bakar berkurang dan tentunya tidak terdengar suara nglitik, hasil pembakaran juga lebih sempurna dengan emisi rendah.

POSISI MENDAHULUI

     Pada saat akan mendahului atau memacu kendaraan dari kecepatan rendah pada posisi gigi yang tinggi, juga akan menimbulkan masalah yang sama seperti di atas.

AKSELERASI PINDAH GIGI
  Melakukan akselerasi pada saat akan memindah atau menurunkan posisi gigi transmisi, hal ini sebenarnya hanya diperlukan untuk kendaraan kecil sepeda motor dengan transmisi sliding gear agar tercapai putaran yang sama diantara gigi dan mudah memindahkan posisi gigi tersebut, sedangkan pada kendaraan roda empat umumnya sudah menggunakan sincromesh.

TEKNOLOGI UNTUK MENGURANGI EMISI


Teknologi yang dikembangkan industri automotive dapat dengan melakukan perbaikan terhadap hal-hal yang  mempengaruhi proses pembakaran sepertI.         
     1.    Perbaikan mekanisme engine dengan multi valve dan variable valve timing.
    2.    Perbaikan pada perbandingan kompresi sehingga menghasilkan tekanan kompresi yang tinggi.
    3.    Membuat pengapian dengan control elektronik.
    4.    Membuat emisi kontrol pada sistem bahan bakar karburator.
    5.    Mengintegrasikan kerja sistem pendukung engine menjadi engine management system.

   


     ENGINE MANAGEMENT SYSTEM

Engine management sistem dengan close loop system telah menyempurnakan kerja dari beberapa sistem pendukung mekanisme engine guna mengoptimalkan tenaga engine/mesin dan sekaligus peningkatan efisiensi pemakaian bahan bakar serta menekan emisi gas buang sekecil mungkin ditambah lagi dengan penggunaan katalisator yang terpasang pada knalpot (muffler) untuk membakar ulang atau melakukan penetrasi secara kimia terhadap emisi gan buang yang beracun seperti CO, HC.

TWO WAY CATALYTIC CONVERTER

Two way catalytic converter, proses kimia penetrasi menggunakan bahan dasar platinum dan palladium sebagai katalis yang mampu merubah 2 unsur gas buang yang beracun yaitu HC (Hydrocarbon) dan CO (Cabon monoxide) menjadi H2O (Water) dan CO2 (Carbon dioxide), penggunanaan kalisator ini masih harus dilengkapi dengan EGR (Exhaust gas recirculating) untuk mencegah terjadinya NOX (Nitrogen ocxide) akibat temperatur yang tinggi.

THREE WAY CATALYTIC CONVERTER

Three way catalytic converter, proses penetrasi ditambahkan dengan inti ceramic dan lapisan rhodium sebagai katalis yang mencegah terjadinya oksidasi nitrogen menjadi nitrogen oksida (NOX). Dengan demikian katalisator ini mampu melakukan penetrasi terhadap ketiga gas beracun dari knalpot.

UPAYA UNTUK MENGURANGI EMISI-1

   1. Melakukan perawatan terhadap kendaraan secara rutin dan konsisten terhadap     masyarakat yang memiliki kendaraan khususnya.
      2.    Melakukan cara pengemudian dengan prilaku yang benar
      3.    Mengingatkan pengemudi yang melakukan cara pengemudian yang salah
      4.    Tidak melakukan modifikasi kendaraan dengan cara yang tidak menurut aturan

UPAYA UNTUK MENGURANGI EMISI-2

     1.    Tidak menghidupkan mobil pada ruang yang tertutup terlalu lama
    2.  Ikut melaksanakan program penghijauan baik dari sekala kecil dirumah hingga sekala besar untuk meningkatkan jumlah atau kandungan ogsigen diudara

Dan langkah lainnya yang tentunya masih banyak yang dapat kita lakukan

KEUNTUNGAN/BENEFIT EMISI RENDAH-1

Satu hal yang menarik tentunya adalah keuntungan yang kita dapatkan dari perlakuan terhadap kendaraan baik dari perawatan yang rutin dan cara mengemudi yang baik.
-          Kendaraan akan terhindar dari kerusakan yang akan menelan biaya besar
-          Umur kendaraan lebih panjang
-          Biaya operasional lebih kecil dengan memperpanjang umur pemakaian part
-          Terhindar dari ancaman gas buang

KEUNTUNGAN/BENEFIT EMISI RENDAH-2
-          Berbuat amal bagi kelangsungan hidup manusia
-          Bahan bakar irit dengan jangkauan per kilometernya lebih jauh.

   Keunutungan diatas bila kita hitung jumlah keseluruhan penghematannya cukup besaroleh sebab mengapa tidak kita lakukan sekarang dan kita ikut andil mempercepat terselesaikannya krisis ekonomi yang berkepanjangan saat ini.

Demikian penjelasan yang dapat saya sampaikan tentang hal-hal yang mempengaruhi emisi pada kendaraan, semoga dapat bermanfaat.

Sasis Sepeda Motor

SASIS SEPEDA MOTOR

Pada artikel yang terdahulu saya telah bahas tentang mesin sepeda motor, pada artikel kali ini sebagai kelanjutannya saya akan membahas tentang bagian-bagian yang termasuk pada chasis sepeda motor.
Chasis atau rangka adalah salah satu bagian yang penting sekali pada kendaraan , karena rangka ibarat tulang punggung bagi kendaraan baik mobil maupun sepeda motor. Hampir seluruh bagian-bagian penting dipasang pada rangka. Rangka harus dibuat dari bahan yang cukup kuat untuk menahan atau memikul beban kendaraan. Konstruksinya disesuaikan untuk kebutuhan-kebutuhan dalam kegunaanya. Rangka pada setiap kendaraan umumnya mempunyai bentuk yang hampir sama, karena adanya persyaratan tertentu yang harus dipenuhi.

A. Rangka sepeda motor
Rangka pada sepeda motor berfungsi sebagai wadah penempatan engine, sistem kelistrikan dan kelengkapan-kelengkapan lainnya serta sekaligus sebagai penyangga penumpang. Bagian rangka juga mencakup komponen komponen lain yang berhubungan dengan fungsi keindahan dan kenyamanan berkendara. Rancangan pembuatan sebuah rangka ditentukan oleh beberapa kepentingan yaitu disesuaikan dengan besar kapasitas mesin (cc) yang dipasangnya, kemudahan penggunaan dari sepeda motor tersebut, dan ekonomis dalam perawatan.
Nama bagian-bagian Rangka
 
112277
      Gambar : 1. Rangka sepeda motor
Keterangan gambar :
1. Sumbu kemudi
2. Pipa rangka alas
3. Rangka pipa punggung
4. DuduKan peredam getaran
5. Pipa rangka tengah
6. Dudukan lengan ayun
7. Pipa rangka bawah
Pada umumnya sebagian besar jenis rangka menggunakan bahan dari besi dan aluminium. Aluminium akan menghasilkan bobot yang lebih ringan dari pada besi dalam bentuk yang sama. Untuk sepeda motor produksi yang sekarang hampir sebagian besar menggunakan jenis rangka dari bahan pipa bulat dari berbagai jenis ukuran dan ketebalan. Ada juga beberapa yang menggunakan jenis rangka dari bahan pipa segi empat dan empat persegi panjang. Rangka dituntut kuat, ringan, indah, dan mudah dalam perawatan.
Macam-macam rangka
a) Pressed steel
Rangka ini terbentuk dari pelat baja yang seluruhnya dipres (lempengan). Umumnya pada jenis ini mempunyai pola back bone (bentuk tulang punggung).
 
     Gambar : 2. Rangka jenis pressed steel
b) Back bone
Jenis rangka ini dibuat dari gabungan antara pipa dan press steel. Rancangan dasar jenjs rangka ini diutamakan untuk penggunaan pada jenis sepeda motor bebek dan scooter.
 
    Gambar : 3. Rangka jenis pressed steel
c) Tubular pola single cradle
Jenis rangka single cradle memiliki satu buah pipa di bawah (down tube) dan satu buah pipa utama (main pipe) pada bagian depan mesin. Secara struktur bagian-bagian dari rangka ini mengusung posisi dudukan mesin. Penggunaan yang utama jenis rangka ini adalah jenis sepeda motor offroad, jenis on-road, dan tipe sport dengan cc sedang, Disamping mempunyai kekuatan prima, jenis rangka ini juga mudah dalam perawatan.
 
        Gambar : 4. Rangka jenis pressed steel
112299
d) Tubular pola double cradle
Jenis rangka double cradle hampir sama dengan jenis single cradle. Hanya pada jenis ini memiliki dua buah pipa bawah (down tube). Hal ini akan manghasilkan kekuatan sistem rangka. Jenis rangka ini dipakai pada sepeda motor jenis on-road dengan cc besar. Pada tipe tertentu bagian dari down tube dapat dilepas pada saat pemasangan dan melepas mesin.
 
Gambar :.5. Rangka jenis pressed steel
e) Rangka jenis aluminium
Rangka jenis aluminium mempunyai bobot yang ringan dibandingkan dengan rangka dari besi. Penggunaan pipa segi empat dan empat persegi panjang. Pada jenis ini akan menjadikan rangka semakin kuat dan tahan terhadap tekanan. Bagian-bagian rangka (sub-frame) dapat dilepaskan untuk tujuan memudahkan dalam perawatan. Jenis rangka ini dipakai pada sepeda motor tipe sport.
 
       Gambar : 6. Rangka jenis pressed steel
130
Rangka dan kestabilan
Kondisi rangka menentukan kestabilan kendaraan. Jika kondisi rangka tidak sesuai dengan standar ukuran yang sebenarnya, maka akan mengakibatkan timbulnya kerusakan, misalnya: bengkok, patah/retak pada bagian sambungan rangka. Kerusakan sambungan rangka dapat terjadi karena akibat benturan keras (kecelakaan) atau bermuatan yang melampaui batas kemampuan.
B. Sistem kemudi sepeda motor
Sistem kemudi berfungsi untuk membelokkan roda depan ke kiri dan ke kanan dengan cara mempergunakan tenaga tangan melalui batang kemudi (stang) yang diterusakan ke garpu depan (front fork). Kelengkapan kemudi berfungsi sebagai pengarah jalannya kendaraan. Selain penampilan, panjang pendeknya stang kemudi merupakan unsur yang harus diperhitungkan, karena batang kemudi yang panjang akan ringan untuk digerakkan, namun kendaraan menjadi kurang lincah. Sebaliknya batang kemudi yang pendek membuat gerakan kendaraan menjadi lincah, namun berat untuk dikendalikan. Sistem kemudi dan kelengkapannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

 
                  (A)                                             (B)                         (C)
    
                    Gambar :7. Kemudi dan kelengkapannya113311
Keterangan gambar:
1. Batang kemudi
2. Penghubung garpu bagian atas
3. Pengikat stang
4. Poros kemudi
5. Kones bagian atas
6. Peluru baja
7. Karet penahan kotoran
8. Kones bagian bawah
a. Caster dan Trail
1) Caster
Adalah sudut kemiringan dari poros kemudi dalam satuan derajat. Dengan menarik garis sejajar poros kemudi, maka akan didapat suatu sudut yang dihitung dan garis yang mendatar (horizontal).
 
                   Gambar :8. Caster
Dengan sudut caster yang kecil berarti memperpanjang jarak trail. Dalam hal ini pengendalian sepeda motor terasa baik untuk jalan yang lurus dengan kecepatan tinggi. Tetapi pada kecepatan rendah, pengendalian terasa berat dan kurang enak untuk menikung.
132
2) Trail
Trail adalah jarak antara titik potong dari garis melalui poros kemudi dengan jalan mendatar (horizontal), ke titik tumpu ban depan diatas jalan.
 
      Gambar : 9. Trail
Dari penjalasan kedua ukuran tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih besar sudut casternya, maka lebih kecil jarak trailnya. Caster dan trail harus diperhitungkan secara tepat, karena berhubungan erat sekali terhadap pengaruh kestabilan sistem kemudi dari sepeda motor.
C. sistem suspensi sepeda motor
Suspensi merupakan bagian kendaraan yang menghubungkan roda terhadap rangka. Konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga kendaraan dapat berjalan dengan nyaman dan aman, untuk itu maka suspensi sepeda motor harus dapat :
1. Menyerap bantingan dan goncangan akibat kondisi jalan.
2. Meneruskan gaya pengereman dan pengemudian.
3. Mengantar gerakan roda.
4. Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan.
 
           Gambar :10. Prinsip kerja suspensi
113333
Sistem suspensi merupakan gabungan atau perpaduan antara pegas dan peredam kejut (unit shock absorber ).
 

Gambar : 11. Komponen suspensi sepeda motor
a. Suspensi Depan
Suspensi depan sepeda motor dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1) Jenis Telescopic
Sistem suspensi depan jenis telescopic paling banyak digunakan pada sepeda motor baik jenis sport, bebek, dan scooter. Suspensi jenis ini bekerja berdasarkan pergerakan turun naik pipa garpu yang mendapat bantuan tekanan pegas dan sebagai fungsi damping (peredam) dari system suspensi.
 
Gambar : 12. Suspensi jenis telecospic
2) Jenis bottom link
-    Leading link
 
134
Gambar :13. Suspensi jenis leading link
Jenis suspensi depan yang dirancang memiliki pivot link (lengan ayun) menghadap ke arah depan dan shock absorber ditahan oleh leading edge pada garpu. Suspensi ini banyak digunakan pada sepeda motor jenis bebek.
-       Trealing link
 
Gambar :14. Suspensi jenis trealing link
Jenis suspensi depan yang dirancang memiliki posisi poros (axle) yang didukung oleh Jinks dan shock absorber. Leading link memiliki lengan ayun yang menghadap ke arah belakang. Suspensi ini banyak digunakan pada sepeda motor jenis scooter / vespa.
b. Suspensi Belakang
Suspensi belakang jenis swing arm memberikan kenyamanan dalam pengendaraan serta mambantu daya tarik dan kemampuan mengontrol gerakan roda yang baik. Pada umumnya semua sepeda motor menggunakan system kerja dasar suspensi belakang seperti ini. Suspensi belakang dengan system dasar swing arm ini dirancang untuk beberapa jenis, tergantung dari kebutuhan sistem redamnya serta disain dari swing armnya.
1) Suspensi Double Shock
Jenis ini mempunyai dua peredam kejut yang mendukung bagian belakang frame body dan swing arm. Suspensi ini umum digunakan, karena sangat sederhana proses pemasangannya, jumlah komponen yang lebih sedikit, serta mempunyai sistem dasar yang ekonomis.
 
Gambar :15. Suspensi belakang model double shock
2) Suspensi Single Shock
belakang frame body dan bagian swing arm. Suspensi ini mempunyai konstruksi yang rumit. tetapi lebih stabil dibanding jenis double suspensi. Banyak digunakan pada sepeda motor modern dan untuk keperluan sport. Jenis suspensi ini mempunyai satu peredam kejut yang mendukung bagian
 
Gambar : 16. Suspensi belakang model single shock
136
c. Shock Absorber
Shock absorber atau peredam kejut adalah komponen dari suspensi untuk meredam getaran bodi sepeda motor, sehingga jalannya sepeda motor dapat rnemberikan kenyamanan pada pengendara. Energi gerak dari bagian yang bergetar dirubah melalui gerakan menjadi panas. Fungsi dari peredam kejut pada suspensi adalah mengontrol gerakan balik dari pegas suspensi. Sehingga dapat memelihara kenyamanan pada pengendaraan.
1) Prinsip peredam kejut
a) Tanpa peredam kejut
 
Gambar : 17. Prinsip suspensi tanpa peredam kejut
Garis diagram pada gambar diatas menjelaskan bahwa hanya dengan pegas saja tidak sanggup unluk menyerap goncangan akibat kondisi jalanan. Karena goncangan yang diterima pegas akan dikembaiikan lagi sehingga pegas akan bekerja dengan gerakan mengayun, Dalam hal ini pengendara sepeda motor merasa tidak nyaman dan berbahaya.
 
Gambar : 18. Prinsip suspensi dengan peredam kejut
b) Dengan peredam kejut
113377
Apabila mempergunakan peredam kejut seperti gambar diatas, maka goncangan / bantingan yang diterima sebagian besar diserap oleh peredam kejut sehingga pengendalian lebih stabil dan nyaman.
D. Sistem rem sepeda motor
a. Fungsi
Sistem rem pada sepeda motor berfungsi untuk mengurangi kecepatan laju sepeda motor dan menghentikannya. Prinsip sistem pengereman adalah merubah energi kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan.
 
           Gambar : 19. Prinsip pengereman
b. Macam-macam rem
1) Rem tromol
 
Gambar : 20. Rem tromol
138
Nama komponen rem tromol
1. Tromol
2. Kampas Rem
3. Bubungan Rem
4. Sepatu Rem
5. Pegas Pengembali
6. Anchor-Pin
2) Rem cakram
2) Rem cakram
 
               Gambar :21. Rem cakram
Nama komponen rem cakram
1. Kaliper
2. Pegas Penahan
3. Cakram (Piringan)
4. Balok rem (Pad)
5. Sil karet
6. Piston
7. Baut nipel
Rem cakram dilengkapi dengan kaliper yang berfungsi sebagai dudukan/tempat piston dan pad rem. Kaliper pada rem cakram ada dua jenis yaitu, kaliper tetap (gambar 22 A) dan kaliper luncur (gambar 22 B).
 
                             
                  (A)                                     (B)
                       Gambar : 22. Kaliper
c. Sistem penggerak rem
Sistem penggerak rem berfungsi untuk mengendalikan pengereman, melalui mekanisme tuas atau handle pengereman. Sistem penggerak rem pada sepeda motor dilakukan oleh tangan atau kaki pengendara. Sistem penggerak rem terdiri dari dua macam, yaitu sistem mekanis dan sistem hidrolis. Sistem mekanis menggunakan kabel baja yang dihubungkan dari handle rem tangan ke bubungan rem di dalam tromol rem atau ke tuas rem cakram apabila menggunakan rem cakram. Cara kerja system pengereman mekanis pada rem tromol dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

(A)                                                  (B)
Gambar : 23. Cara kerja rem tromol
Apabila handle rem ditarik, maka kabel rem akan menarik tuas pada bubungan rem, sehingga bubungan rem akan bergerak berputar menekan sisi ujung kedua kanvas rem. Pada saat sisi ujung kanvas rem tertekan bubungan rem, maka kanvas rem akan menggesek tromol rem, akibatnya putaran tromol akan dihambar oleh gesekan kanvas rem. Pada sistem rem hirolis, pengereman terjadi apabila handle rem ditarik, maka piston rem pada handle rem akan menekan minyak rem dan tekanan minyak rem diteruskan ke silinder roda yang terdapat pada kaliper. Pada saat minyak rem menekan piston pada silinder rem, maka piston akan mendorong pad (kanvas rem) untuk menjepit cakram, sehingga terjadi pengereman akibat putaran cakram (piringan) tertahan oleh gesekan pad. Cara kerja rem cakram dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

             (A)                                                (B)                                        (C)
                                   Gambar : 24. Cara kerja rem cakram
114411
5.Melakukan perawatan sistem rem dan kemudi
a. Keausan Kampas Rem
1) Drum brake/rem tromol.
Jika tanda panah pada brake panel telah menunjukan pada tanda "D" pada saat rem bekerja. Bukalah brake panel dari roda, dan periksalah kampas rem dari keausan. (lihat gambar disamping).
Periksa juga dari terjadinya keausan pada brake drum (tromol) setiap kali membuka bake panel dari roda. Jika tromol menunjukkan tanda-tanda retak atau terjadi karat yang parah, tidak perlu dibersihkan dengan kain lap atau amplas, pastikan untuk menggantikannya dengan yang baru.
2) Disk brake / rem cakram.
Gantilah kampas rem, apabila tanda batas keausaan sudah mencapai garisnya. Tanda batas keausan dapat terlihat secara jelas yang terletak pada bagian ujung dan kampas rem, biasanya berupa garis berwarna merah. (lihat gambar disamping).
             (A)                                                          (B)

                                                  Gambar 24
Pemeriksaan adanya udara pada Sistem Rem hidrolik. Pada rem hydrolik apabila handle rem ditekan dan terasa tanpa adanya tekanan balik, ini berarti terdapat udara didalam sistem hidrolik. keluarkan segera udara tersebut melalui saluran buangan udara yang bersih dibawah caliper.
b. Penyetelan Jarak main Bebas (Free Play).
Pada sistim rem mekanis, penyetelan jarak main handle rem tangan maupun pedal rem kaki dapat dilakukan sbb :
1) Rem Tangan
Penyetelan utama dilakukan pada brake panel dengan cara melonggarkan lock nut dan memutar adjuster sesuai jarak main handle rem. Penyetelan berikutnya, adalah pada stang stir, dengan cara yang sama. Jarak Main Bebas : 10 20 mm.
2) Rem Belakang
Lakukan penyetelon pada brake panel belakang dengan cara memular adjuster nutsesuai free play dari pedal rem. Jarak Main Bebas:20 30 mm. Pastikan posisi adjuster nut berada pada pin sesuai dudukannya, setelah free play pada brake pedal sudah didapatkan. Setelah selesai penyetelan, jangan lupa periksa juga:
1.    Kencangkan adjuster lock nut pada rem depan maupun belakang.
2.    Kekencangan Brake Rod pin.
3.    Kekencangan mur Broke arm,
4.    Kekencangan baut-baut pengikat capiler pada rem disk.
Periksa fungsi pengereman pada saat kendaraan dikendalikan.
144
c. Minyak Rem
Periksalah kondisi permukaan minyak rem dan endapan kebacoran yang terjadi pada sistim rem hidrolik. Jika terjadi kebocoran pada bagian-bagian dari sistim rem ini, lakukanlah perbaikan dan ganti parts bilamana perlu. Periksalah juga bagian-bagain pipa rem, sambungan pipa rem dari kerusakan, atau kekendoran pengikatan dan pastikan bahwa pipa rem hidrolik bersentuhan dengan benda-benda yang bergerak pada saat suspensi depan bekerja, atau terdengar suara-suara yang tidak wajar saat kendaraan berjalan. Sebelum membuka tutup wadah minyak rem, letakan/putar stang stir pada posisi permukaaan minyak rem mendatar dan rata. Sebelum memperbaiki sistim ini, hamparkan koain lap pada benda-benda yang mudah rusak apabila terkena minyak rem. Gunakan minyak rem yang sejenis untuk, menambah atai mengganti minyak rem.
114455
Apabila minyak rem di dalam wadah berkurang, tambahkan dengan cara membuka tutup dan diafragma pada wadah, kemudian isi sampai mencapai batas UPPER LEVEL. Periksa juga kampas rem dari keausan. Apabila kampas rem aus ketinggian minyak rem akan turun, ini dikarenakan minyak rem menekan piston caliper yang maju menekan kampas rem. Jika kampas rem tidak terjadi keausan, akan tetapi ketinggian minyak rem turun, periksalah dari terjadinya kebocoran.
d. Stang Kemudi
Letakan posisi sepeda motor padakeadaan roda depan terlelak pada lantai, kemudian putar slang kernudi dengan gerakan yang agak lambat dan pastikan bahwa gerakan tersebut lancer tanpa hambatan. Apabila gerakan1terasa tidak lancar dan agak berat,
lakukan pemeriksaan pada :
     1. Kabel atau wireless dari adanyaa gangguan terhadap pergerakan stang kemudi.    
   2. Kerusakan atau keausan bering stang kemudi.Keseimbangan pada roda depan yang mempengaruhi stang kemudi 
     3. Kebengkokan terhadap bagian-bagian suspensi depan dan rangka bagian depan.
Jika stang kemudi menunjukan goncangan yang kuat pada pengendaraan dengan kondisi normal. Periksa bagian - bagian sbb:
      1. Roda depan dari kelancaran putaran.
2    2. Ssistem dari terjadinya kelonggaran, 
     3. Steer ing mounting dari terjadinya kelonggaran. Atau pemeriksa dan stel steering head bearing dengan memutar steering bearing adjuster nut
 Demikian penjelasan singkat tentang chasis sepeda motor, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.